PINOSITOSIS
Pinositosis (peminuman seluler) berasal dari bahasa yunani yaitu
pinein yang berarti “minum” dan cytos yang berarti “sel”.
Sehingga, Pinositosis
adalah peristiwa masuknya cairan beserta zat yang terlarut dengan membentuk
lekukan-lekukan membran sel.
Pinositosis ini dapat terjadi bila konsentrasi protein ,
asam amino, atau ion-ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan
konsentrasi di dalam sel.
Proses pinositosis dapat diamati dengan mikroskop elektron.
Proses ini membantu untuk asupan zat terlarut penting
seperti insulin dan lipoprotein dalam bentuk terkonsentrasi.
Selain itu, ion, gula dan asam amino juga masuk ke dalam sel
dengan metode ini
Sebagai salah satu jenis endositosis, proses ini juga dibutuhkan
untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat
meregulasi berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan
migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi
antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya
obat.
Pinositosis merupakan gejala umum yang terjadi pada berbagai
macam sel seperti leukosit, sel-sel ginjal, epithelium usus, makrofag hati dan
sel akar tumbuhan.
Pinositosis dapat dilihat sangat sering pada sel-sel yang
melapisi kapiler darah.
Tahapan proses pinotosis adalah sebagai berikut.
Keterangan gambar:
1. Molekul-molekul medium kultur (protein, ion, asam amino) mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi/lekukan pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk gelembunggelembung
kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
1. Molekul-molekul medium kultur (protein, ion, asam amino) mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi/lekukan pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk gelembunggelembung
kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
Perbedaan Pinositosis dengan Fagositosis
1.
Pinositosis adalah sel minum dan Fagositosis
adalah sel makan
2.
pinositosis adalah asupan tetesan cairan
ekstraselular bersama dengan partikel kecil (ex: ion, gula, asam amino dll),
sedangkan Fagositosis adalah asupan partikel padat dengan diameter lebih besar
dari sekitar 0.5μm seperti bakteri, debu, bagian seluler.
3.
Dalam fagositosis, partikel harus dipecah
menjadi zat sederhana untuk penyerapan sedangkan pada pinositosis zat yang
tertelan dapat mudah diserap.
4.
Fagositosis memiliki vesikel yang lebih besar
dari pinositosis.
5.
Bentuk Fagositosis vesikel disebut fagosom,
sedangkan bentuk pinositosis vesikel disebut pinosom.
6.
“pseudopodia” yang terjadi dalam fagositosis
sementara “invaginasi” terjadi pada pinositosis.
7.
Fagositosis umumnya digunakan untuk tujuan
defensif, sedangkan pinositosis digunakan untuk bahan penting asupan ke dalam
sel.
8.
Pinositosis sering terjadi pada lapisan sel
kapiler darah, sedangkan fagositosis digunakan oleh sel-sel darah putih seperti
neutrofil dan makrofag, dan protozoa.
Comments
Post a Comment